
Ketika masa jabatan politik tidak (lagi) dibatasi.
Mari sejenak menuju ke negara Venezuela. Sebuah negara yang dianugerahi dengan emas hitam alias minyak berlimpah yang menurut pengakuan pemerintahnya saat ini sedang berkuasa saat ini telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 45% menjadi tinggal 9,5% (pendapat oposisi berbeda, menganggap pemerintah telah menghacurkan ekonomi).
Sosok dibalik orang yang memerintah Venezuela telah sedikit-banyak mencuri perhatian dunia dan telah banyak yang mengagumi namun juga membencinya. Dialah Hugo Chavez.
Hugo Chavez adalah pengkritik keras Pemerintahan Amerika Serikat yang dianggapnya imperialis dan ia saat ini sedang memimpin Venezuela untuk menuju revolsi sosialismenya yang belum juga tuntas, katanya. Kharisma dan semangatnya ketika berpidato bisa membakar semangat yang mendengarkannya.
Waktu 10 tahun sejak ia berkuasa dari tahun 1999 sampai hari ini belumlah cukup baginya dan menurut konstitusi yang berlaku, Hugo Chavez harus meletakkan jabatannya sebagai presiden di tahun 2012 karena ia sudah memimpin selama dua periode.
Singkat kata ia melakukan jajak pendapat kepada rakyat Venezuela untuk menghapuskan syarat masa jabatan sehingga ia bisa lagi maju untuk berkompetisi di tahun 2012 sebagai salah satu kandidat presiden Venezuela. Dan akhirnya ia mendapatkan apa yang diinginkan karena rakyat Venezuela akhirnya memilih untuk menghapuskan syarat masa jabatan. Hugo Chavez pun tersenyum lebar, hari Minggu barusan.
Hugo Chavez akan siap maju lagi di panggung pemilihan presiden tahun 2012 nanti dan ia sangat yakin akan terpilih kembali sebagai presiden untuk melanjutkan sosialisme yang belum selesai ini. Ia bahkan bercita-cita untuk memimpin Venezuela sampai usianya mencapai 95 tahun jika diberi umur panjang.
Terlepas dari semua yang telah ia sumbangkan ke rakyat Venezuela, ide untuk tetap berkuasa tanpa dibatasi jangka waktunya merupakan sebuah isyarat yang kurang menggembirakan dalam jangka panjang.
Terbuka kemungkinan untuk seserorang untuk terus berkuasa dengan segala cara, termasuk menggunakan kekuatan militer untuk mengamankan kursi kekuasaan. Berkuasa memang enak dan menjadi penguasa yang sudah memegang jabatan berkali-kali akan lebih mudah untuk kembali memenangi pemilu berikutnya dikarenakan ia telah mengumpulkan popularitas dan memiliki akses yang lebih dekat untuk turun ke rakyat.
Akibatnya bisa terjadi ketersumbatan dalam suksesi kepemimpinan di negeri tersebut, karena kaum muda yang merupakan pengganti mereka tidak mendapat kesempatan untuk diuji kepemimpinannya, sehingga ia harus menunggu waktu yang sangat lama untuk mengisi kepemimpinan nasional dan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dalam pemerintahan.
Maka, apa yang dilakukan Hugo Chavez saat ini benar-benar memiliki potensi yang sangat berbahaya terhadap revolusi sosialnya sendiri, ia seharusnya memikirkan bagaimana menyiapkan dan memberi bimbingan kepada pemuda-pemudi di Venezuela agar mereka siap menjadi Hugo Chavez-Hugo Chavez yang baru yang siap membantu menjalankan revolusi sosial atau apapun program yang dimaksud.
Hugo Chavez seharusnya tidak mengambil langkah jangka pendek untuk mengamankan kekuasaannya. Akan sangat konyol jika katakanlah revolusi sosialnya nanti sudah tercapai, maka akan dibuat referendum lagi untuk membatasi masa jabatan kekuasaan di konstitusi.
Seharusnya, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tahu bagaimana meneruskan dan membagikan kemampuannya. Namun sayang sekali apa yang dilakukan Hugo Chavez bisa memberi contoh yang kurang baik bagi semua negara dan impian anak muda di Venezuela.
Akhirnya saya harus netral terhadap Hugo Chavez setelah sempat mengaguminya, semoga beliau bisa mewujudkan revolusi sosialisnya yang entah kapan dan apa ukurannya sehingga ia telah berwujud.

Keterangan gambar: (atas): Hugo Chavez, (Bawah): Hugo Chavez (kiri) bersama kameradnya yaitu Fidel Castro (tengah, mantan presiden Kuba), dan Evo Morales (kanan, Presiden Bolivia)
Sumber gambar: (atas) http://www.allamericanpatriots.com/files/images/hugo-chavez.jpg
(bawah) mediavigil.blogspot.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar