Jumat, Februari 20, 2009

Nasi Gandul di Kota Juwana

Namun selera makan tiap orang tidaklah sama

Cobalah sekali-kali jika sedang melintasi pantura Jawa, singgahlah di kota Juwana tepatnya di alun-alunnya. Jalur pantura pasti melewati alun-alun tersebut. Dari alun-alun kota carilah SDN 1, dengan berjalan ke arah utara, atau gampangnya tanya saja orang-orang di sekitar sana di mana penjual nasi gandul. Semua orang akan tahu, rasanya.

Inilah salah satu makanan yang membuat saya tergila-gila untuk ingin selalu mencicipinya. Hanya sepiring nasi dan dituangi kuah. Entah apa bumbu yang dipakai untuk membuat kuah tersebut, saya lalai menanyakannya. Tersedia juga daging tambahan dan tempe jika ingin menambah.

Harganya per piringnya juga tidak saya tanyakan, tetapi sebagai gambaran dua piring nasi gandul plus dua gelas es teh manis total harganya Rp 9.000, nah tidak terlalu mahal kan?



Kesempatan untuk mencicipi nasi gandul dimulai akhir tahun 2007, ketika rombongan HIKMAHBUDHI ingin mampir ke rumah saudara kami, Isyanto, di desa Pekuwon, Juwana. Isyanto mengajak kami, rombongan yanag sedang kelaparan setelah menempuh perjalanan jauh dari Boyolali.

Tidak saya sangka-sangka saya begitu menikmati makanan yang satu ini. Saya sampai menambah tiga kali. Itu yang pertama.

Tahun berikutnya, di akhir tahun 2008, saya mendapat kesempatan lagi berkunjung ke kota Juwana. Tidak perlu ditanya lagi, incaran pertama saya adalah nasi gandul. Kali ini saya yakin bahwa nasi gandul memang enak karena saya tidak dalam keadaan lapar luar biasa karena menempuh perjalanan jauh atau sejenisnya.

Namun tidak semua merasa cocok dengan rasa nasi gandul. Beberapa kawan yang bersama saya di rombongan di akhir tahun 2008 kemarin menyatakan ketidaksukaannya terhadap nasi gandul. Yah, akhirnya memang selera makan tiap orang yang menentukan sikap terhadap suatu makanan :)

Jika Anda tertarik untuk mencoba variasi makanan asli tanah air yang unik, saya sangat merekomendasikan untuk mampir ke kota Juwana, mencicipi nasi gandul yang benar-benar enak!

2 komentar:

  1. Apabila jang tjerita mampoe melahap enam porsi, pertjaja ataoe tidak saya akan habiskan sepoeloeh porsi, dengan tjara seksama. Mangan tah ngamoek?

    BalasHapus
  2. haha, pernah di sini juga

    ada forum tapi mirip facebook = www.wowtopik.com

    BalasHapus